laporan pemuaian gas pada balon

LaporanPraktikum IPA Modul 5. Pemuaian Benda Gas PERCOBAAN 3: PEMUAIAN BENDA GAS Jika benda cair dan padat memuai karena kalor atau panas, maka benda ras demikian juga akan memuai jika diberi kalor atau panas. Tabel 5.5 Pada percobaan pemuaian benda gas cara kedua ini hanya menggantikan sedotan dengan balon dan air dingin dengan air panas. Untukmenghitung besarnya pemuaian volume gas dapat menggunakan persamaan rumus berikut. ΔV = Vo.γ.ΔT Keterangan: ΔV = pertambahan volume (m3) Vo = volume mula-mula (m3) γ = koefisien muai volume zat gas (°C-1 - Baca C pangkat -1) ΔT = kenaikan suhu (°C) Nilai koefisien muai gas adalah 1/273 °C-1. Contoh Soal Pemuaian Gas Air Langkah kerja : Masukkan ¼ gelas asam cuka dan ¼ gelas air ke dalam botol, campur hingga rata. Masukkan soda kue pada balon dengan corong. Pasang balon pada mulut botol, hindari soda kue terjatuh pada asam cuka dengan cara memiringkan bagian dasar yang berisi soda kue. Setelah mulut botol tertutup rapat oleh balon, soda kue dituang pada Percobaan1 (Pemuaian pada zat gas) 1. Siapkan alat dan bahan. 2. Pasang balon pada mulut tabung reaksi. 3. Isi bejana atau gelas beker dengan air. 4. Masukkan tabung reaksi yang telah dipasangi balon kedalam bejana atau gelas beker. 5. Panaskan bejana atau gelas beker menggunakan pembakar spritus. 6. Amati perubahan yang terjadi pada balon. LaporanPraktik Zat Yang di Hasilkan Dari Reaksi Soda Kue Dengan Cuka | Iqbal Huda Sihotang. 5. HASIL PENGAMATAN. Ketika soda kue sudah dituangkan dan menyatu dengan cuka, terjadi gelembung-gelembung yang banyak pada botol sampai naik ke balon. Dan pada waktu yang bersamaan balonpun mengalami perbesaran secara terus-menerus sampai sudah tidak Who Is Renee Zellweger Dating Now. College Loan Consolidation Thursday, February 5th, 2015 - Kelas VII Pemuaian pada gas terjadi pada saat gas tersebut dipanaskan, pemuaian pada gas ini terjadi pada semua jenis gas. Ban mobil meletus terjadi karena pemuaian udara atau gas di dalam ban. Pemuaian pada gas tersebut terjadi karena adanya kenaikan suhu udara di ban mobil akibat gesekan roda dengan Proses Pemuaian Pada Gas Salah satu bukti adanya pemuaian gas di antaranya labu didih yang berisi gas akan menghasilkan gelembung-gelembung udara yang ke luar dari pipa kapiler. Gelembunggelembung udara tersebut merupakan akibat dari pemuaian gas yang terjadi di dalam labu didih yang dipanaskan. Apabila pemanasannya dihentikan, maka suhu gas dalam labu itu akan turun, yang berakibat terjadinya penyusutan gas dan air akan masuk ke dalam labuh itu. Besarnya koefisien muai untuk berbagai jenis gas adalah sama nilainya, yaitu sebesar 1/273 K. Pembuktian Proses Pemuaian Pada Gas Sifat muai gas itu dapat digunakan untuk pembuatan termometer gas. Termometer gas ini digunakan untuk mengukur suhu yang sangat rendah seperti di dalam laboratorium. Apabila reservoir gas dimasukkan ke dalam ruangan yang suhunya lebih tinggi daripada keadaan awalnya, maka gas akan memuai dan mendesak raksa yang terdapat di dalam pipa U. Pemuaian pada gas adalah pemuaian volume yang dirumuskan sebagai V = Vo1 + γ Δt γ adalah koefisien muai volume. Nilai γ sama untuk semua gas, yaitu 1/273 oC-1 Jenis-Jenis Pemuaian Pada Gas Pemuaian gas dibedakan tiga macam, yaitu pemuaian gas pada suhu tetap isotermal, pemuaian gas pada tekanan tetap, dan pemuaian gas pada volume tetap. Pemuaian Gas pada Suhu Tetap Isotermal Pernahkah kita memompa ban dengan pompa manual. Apa yang kita rasakan ketika baru pertama kali menekan pompa tersebut? Apa yang kita rasakan ketika kita menekannya lebih jauh? Awalnya mungkin terasa ringan. Namun, lama kelamaan menjadi berat. Hal ini karena ketika kita menekan pompa, itu berarti volume gas tersebut mengecil. Pemuaian gas pada suhu tetap berlaku hukum Boyle, yaitu gas di dalam ruang tertutup yang suhunya dijaga tetap, maka hasil kali tekanan dan volume gas adalah tetap. Dirumuskan sebagai P V = tetap atau P1 V1 = P2 V2 Keterangan, P = tekanan gas atm V = volume gas L Pemuaian Gas pada Tekanan Tetap IsobarPengayaan Pemuaian gas pada tekanan tetap berlaku hukum Gay Lussac, yaitu gas di dalam ruang tertutup dengan tekanan dijaga tetap, maka volume gas sebanding dengan suhu mutlak gas. Dalam bentuk persamaan dapat dituliskan sebagai Dimana V = volume L T = suhu K Pemuaian Gas Pada Volume Tetap Isokhorik Pengayaan Pemuaian gas pada volume tetap berlaku hukum Boyle-Gay Lussac, yaitu jika volume gas di dalam ruang tertutup dijaga tetap, maka tekanan gas sebanding dengan suhu mutlaknya. Hukum Boyle-Gay Lussac dirumuskan sebagai Dengan menggabungkan hukum boyle dan hukum Gay Lussac diperoleh persamaan Keterangan P = tekanan atm V = volume L T = suhu K azizap267 Download PDF Publications 10 Followers 0 LKPD pemuaian gas pada balon LKPD pemuaian gas pada balon View Text Version Category 0 Follow 0 Embed Share Upload Uploaded byElvanda Tika Hariawan 0% found this document useful 0 votes100 views3 pagesDescriptionHJVVHVHGVHGVHGVCopyright© © All Rights ReservedShare this documentDid you find this document useful?Is this content inappropriate?Report this Document0% found this document useful 0 votes100 views3 pagesLaporan Pemuaian GasUploaded byElvanda Tika Hariawan DescriptionHJVVHVHGVHGVHGVFull descriptionJump to Page You are on page 1of 3Search inside document Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime. -membuktikan adanya pemuaian pada gas Pemuaian gas dibedakan tiga macam, yaitu 1. Pemuaian Gas pada Suhu Tetap Isotermal Pemuaian gas pada suhu tetap berlaku hukum Boyle, yaitu gas di dalam ruang tertutup yang suhunya dijaga tetap, maka hasil kali tekanan dan volume gas adalah tetap. Dirumuskan sebagai P V = tetap atau P1 V1 = P2 V2 Keterangan, P = tekanan gas atm V = volume gas L 2. Pemuaian Gas pada Tekanan Tetap Isobar Pemuaian gas pada tekanan tetap berlaku hukum Gay Lussac, yaitu gas di dalam ruang tertutup dengan tekanan dijaga tetap, maka volume gas sebanding dengan suhu mutlak gas. Dalam bentuk persamaan dapat dituliskan sebagai V/T=tetap atau V1/T1=V2/T2 Keterangan V = volume L T = suhu K 3. Pemuaian Gas Pada Volume Tetap Isokhorik Pemuaian gas pada volume tetap berlaku hukum Boyle-Gay Lussac, yaitu jika volume gas di dalam ruang tertutup dijaga tetap, maka tekanan gas sebanding dengan suhu mutlaknya. Hukum Gay Lussac dirumuskan sebagai P1/T1=P2/T2 Dengan menggabungkan hukum boyle dan hukum Gay Lussac diperoleh persamaan Keterangan P = tekanan atm V = volume L T = suhu K -botol kaca Mangkuk plastik Air panas dan dingin Balon 1. Menyiapkan alat dan bahan 2. Memasangkan balon pada mulut botol 3. Meletakkan botol kaca ke dalam mangkuk 4. Mengisikan air panas ke dalam mangkuk plastik 5. Menunggu beberapa saat dan mengamati perubahan yang terjadi pada balon 6. Mencatat hasil yang diperoleh 7. Mengganti air panas yang ada di dalam mangkuk dengan air dingin 8. Menunggu beberapa saat dan mengamati perubahan yang terjadi pada balon 9. Mencatat hasil yang diperoleh no air dalam mangkuk keadaan balon sebelum sesudah 1 Air panas kempes mengembang 2 Air dingin mengembang kempes Pada saat bottol di masukkan pada mangkuk berisi air panas, balon yang semula kempes berubah menjadi mengembang. Sebaliknya, pada saat botol di masukkan kedalam mangkuk berisi air dingin, balon yang semula mengembang berubah menjadi kempes. Peristiwa ini sesuai dengan hokum gai lussac, yaitu “pada volume tetap tekanan gas sebanding dengan suhu mutlak gas”. Atau secara matematis dinyatakan dengan P/T=konstan. Pada saat botol di masukkan pada mangkuk berisi air panas, suhu udara pada botol T akan mengalami kenaikan sehingga tekanan udara pada pada botol P juga mengalami kenaikan karena nilai dari P/T selalu konstan. Hal ini menyebabkan udara dalam botol mendesak balon dengan lebih kuat sehingga balon yang semula kemps menjadi mengembang. Dan pada saat botol di masukkan pada mangkuk berisi air dingin akan terjadi sebaliknya. Pada saat udara dipanaskan, udara akan mengalami pemuaian yang menyebabkan terjadinya perubahan volume atupun tekanan yang besarnya sebanding dengan kenaikan suhu yang diberikan. Gaoa2 O. Xukacn OujarlfF`nas2 [C-CTA 9 Naplrag Traftfuo ]`rolmcgaocfa 1 Janlg Agt-Jafar yage Mccscfag Acr &]`rolmcgaocfa Z`afsc Asao m`geag Xlma Fu` ]ubuag 2 Pgtuf o`geubc mag o`ge`takuc t`rolmcgaocfa kufuo 1 jakwa janlg yage j`rcscfag acr mapat o`gagefan t`rp`hakgya janlg, mag t`rolmcgaocfa jakwa r`afsc asao hufa m`geag slma fu` mapat o`gcup janlg m`geag s`gmcrcgya. Nagmasag ]`lrc 2 Kufuo 1 t`rolmcgaocfa o`gyatafag jakwa, ‟Buonak fanlr pama suatu scst`o amanak saoa m`geag p`rujakag `g`ec mc manao scst`o t`rs`jut mctaojak m`geag usaka yage mcnafufag ln`k scst`o‟. Fanlr mag ncgefugeag manao kufuo 1 t`rolmcgaocfa o`gyatafag jakwa `g`rec manao scst`o o`rupafag buonak tltan s`oua `g`rec oln`fun yage ama mc manao scst`o. g`rec manao scst`o afag turug/j`rfurage apajcna scst`o o`nafufag usaka atau o`op`rln`k fanlr marc ncgefugeag. X`jancfgya buea `g`rec manao scst`o afag turug/j`rfurage apajcna scst`o o`nafufag usaka t`rkamap ncgefugeag atau o`oj`rc fanlr pama ncgefugeag. Marc p`rgyataag t`rolmcgaocfa kufuo f`-1 mc atas, mapat mctuncsfag jakwa ruous t`rolmcgaocfa 2 Q ? ∉P + U atau ∉u ? Q - w F`t`rageag 2 ∉P ? T`rujakag `g`rec manao scst`o Q ? Fanlr yage mct`rcoa atau mcn`pas scst`o U ? Psaka Kufuo t`rolmcgaocfa o`gyatafag jakwa, "]cmaf ama p`ranatag atau scst`o yage mapato`geujak s`nuruk `g`rec yage mct`rcoa o`gbamc f`rba." Kan t`rs`jut mcs`jajfag `g`rec yage mct`rcoa ln`k p`ranatag atau scst`o marc ncgefugeag kcnage s`jaecag mag f`ojanc f` ncgefugeag manao j`gtuf `g`rec pagas k`at nlss. X`juak `g`rec pagas yage kcnage mag f`ojanc f` ncgefugeag mcs`jajfag far`ga amagya e`s`fag irchlg pama p`ranatag atau scst`o s`naoa prls`s j`rnagesuge. Marc p`rgyataag t`rolmcgaocfa kufuo f`- mc atas, mapat mctuncsfag jakwa ruous t`rolmcgaocfa 2 g ? U ah/cg x 144 % F`t`rageag 2 g ? i`sc`gsc Uah ? F`rba gyata cg ? g`rec yage mct`rcoa T`rhljaag praffuo t`rolmcgaocfa 1 2 Ana & Jakag 2  Janlg  E`nas  Ncncg  Flr`f Apc  Acr Nagefak F`rba 21. Xcapfag anat mag jakag. . Oasuffag ncncg f` manao e`nas, nanu gyanafag apc pama ncncg m`geag flr`f apc. 8. ]cup janlg p`rtaoa A nanu m`fatfag pama apc yage sumak mcgyanafag mc atas ncncg. =. ]cup janlg f`mua J yage j`rcscfag acr nanu cfat janlg t`rs`jut. 0. Kcmupfag naec ncncg nanu m`fatfag naec janlg J j`rcscfag acr ctu pama ncncg yage sumak mcgyanafag, f`oumcag ncatnak apa yage t`rbamc. T`ojakasag/F`scopunag2 Janlg o`rupafag j`gma yage t`rjuat marc jakag plnco`r yage `nass s`kcgeea oumak t`rcsc ln`k umara mag o`gee`n`ojuge. ]cpcsgya jakag p`ojuat janlg mag sciat far`t `nass o`ojuat janlg oumak t`rjafar mag p`hak saat t`rf`ga apc. X`oafcg jagyaf umara yage mcupfag, oafa f`rapataggya afag s`oafcg r`gmak s`kcgeea s`oafcg oumak p`hak, far`ga o`gm`fa jatas `nassctasgya. Kascn T`geaoaag 2 GlJ`gmaT`rnafuagT` A maf mccscfag mc atas A yage maf j`rcscfag acr o`n`tus s`t`nak mcpagasfag ln`k ncncg..Janlg J j`rcscfag mc atas J yage j`rcscfag acr maf o`n`tus s`t`nak mcpagasfag ln`k ncncg mag o`gee`ojuge f` manao o`oasufc e`nas. Ncncg mc manao e`nas oa far`ga umara yage oasuf f`manao e`nas kajcs. T`rhljaag t`rs`jut o`geeugafag janlg yage maf j`rcscfag acr mag janlg yage j`rcscfag acr. Janlg yage maf j`rcsc acr Janlg A afag o`n`tus far`ga o`nlgeeargya jatas `nassctasgya tagpa `g`rec yage mapat o`gh`eak janlg ugtuf maf o`n`tus. Janlg yage j`rcsfag acr Janlg J maf o`n`tus far`ga ama p`gagefan `g`rec yage mapat o`gh`eak janlg ugtuf maf o`n`tus. Janlg A yage t`rjuat marc far`t maf mapat o`gakag o`n`tusgya janlg marc t`fagag manao janlg, far`ga far`t t`rs`jut sageat n`oak. J`rj`ma m`geag janlg J yage j`rcscfag acr mapat o`gakag t`fagag pagas marc apc manao janlg, janlg J maf o`geanaoc t`fagag pagas far`ga far`t janlg mctagefan ln`k acr yage j`rama mc manao janlg t`rs`jut. T`rhljaag t`rs`jut j`rkujugeag m`geag kufuo C ]`rolmcgaocfa yactu yage j`rjugyc, „f`gacfag `g`rec cgt`rgan marc suatu scst`o t`rolmcgaocfa s`jagmcge m`geag buonak pagas yage mctaojakfag f`manao scst`o mcfuragec m`geag f`rba yage mcnafufag ln`k scst`o t`rkamap ncgefugeaggya." Mapat mcscopunfag jakwa janlg o`ocncfc vlnuo` yage apajcna mcpagasfag maf o`n`tus, t`fagag janlg J t`rs`jut saopac oasuf f` manao e`nas, s`magefag apc o`rupafag suku afag oa, far`ga maf ama umara yage oasuf mc manao e`nas s`kcgeea mcmapatfag p`rsaoaag vlnuo` janlg gacf, t`fagag janlg gacf, mag suku t`tap. T`rhljaag Traffuo ]`rolmcgaocfa 2 Ana & Jakag 2  Jltln Tnasf  Janlg  Hufa  Xlma Fu`  Far`t Nagefak F`rba 29. ]uagefag hufa f` manao jltln pnasf.

laporan pemuaian gas pada balon