link and match smk dengan dunia kerja

Foto Ari Saputra. Jakarta -. Kementerian Perindustrian (Kemenperin) berupaya mengembangkan Sumber Daya Manusia (SDM) industri yang sesuai dengan kebutuhan dunia kerja. Upaya tersebut diimplementasikan melalui program link and match antara industri dengan sekolah vokasi industri. Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI Bisniscom, JAKARTA - Dirjen Pendidikan Vokasi Kemendikbud Wikan Sakarinto mengatakan, vokasi harus terus melakukan inovasi dan terobosan. Meski sebagian besar sudah berkolaborasi dengan dunia usaha dan dunia industri (Dudi), link and match harus terus ditingkatkan. "Kami mendorong agar vokasi benar-benar 'menikah' dengan dunia usaha dan industri. Sesuaidengan keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi RI No. 165/M/2021 tentang program sekolah menengah kejuruan Pusat Keunggulan bahwa SMK Pusat Keunggulan melaksanakan kemitraan Link and Match secara menyeluruh sesuai kesepakatan dengan dunia kerja. Acara diselenggarakan pada tanggal 14 s.d 16 September 2021, secara KepalaCabang Dinas (Cabdin) Pendidikan dan Kebudayaan Wilayah VII Jawa Tengah Suratno mengaku, penyelarasan kurikulum pendidikan vokasi di SMK, bertujuan untuk memperkuat link and match dengan dunia kerja dan dunia industri (DUDI). Terlebih pandemi Covid-19 telah mengubah lanskap ketenagakerjaan. Mempercepat proses konversi tenaga kerja jasa PeraturanMenteri Perindustrian Nomor 03/M-IND/PER/1/2017 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengembangan Sekolah Menengah Kejuruan Berbasis Kompetensi yang Link and Match dengan Industri. 6. Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kemendikbud Nomor 4678/D/KEP/MK/2016 tentang Spektrum Keahlian Pendidikan Menengah Kejuruan Who Is Renee Zellweger Dating Now. PENDIDIKAN merupakan salah satu tolok ukur kemajuan suatu negara. Negara yang maju akan dibarengi dengan kualitas Sumber Daya Manusia SDM yang baik. Dengan meningkatkan sistem pendidikan, sama artinya meningkatkan kualitas SDM suatu negara. Artinya, kemajuan suatu bangsa atau negara, merupakan cermin dari kualitas pendidikan serta SDM yang ada pada negara tersebut. Sebagai warga negara Indonesia, tentu sebagian besar masyarakat dapat menilai bagaimana kualitas pendidikan di negara ini. Meski belum bisa dikatakan baik, namun pemerintah terus mengupayakan menyusun sistem pendidikan dan meningkatkan kualitas sarana pendidikan, dalam upaya meningkatkan kualitas SDM. Contoh paling dekat yang bisa kita lihat, ialah bagaimana upaya pemerintah dalam membentuk sistem pendidikan di tengah pandemi yang terjadi dua tahun terakhir. Lebih dari itu, pembentukan satuan pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan SMK yang setingkat dengan SMA memiliki tujuan dalam jangka panjang bagi kemajuan kualitas SDM negara Indonesia. Sejalan dengan tema pembangunan pendidikan jangka panjang pada tahun 2005-2024, pembangunan SMK diarahkan pada peningkatan daya saing. Baik secara nasional, bahkan hingga internasional, sebagai salah satu fondasi dalam membangun kemandirian serta daya saing negara Indonesia dalam menghadapi persaingan global di masa mendatang. Pelajar SMK dibekali beberapa skill pendukung sehingga nanti lulusan SMK mampu bersaing di dunia kerja. Hal ini merupakan keunggulan yang bisa didapatkan sekaligus yang diharapkan oleh pemerintah untuk memperbaiki SDM Indonesia, sekaligus meningkatkan ekonomi Indonesia melalui SDM yang memiliki daya saing dalam dunia industri. Hal ini juga memberikan daya tarik tersendiri bagi masyarakat, sehingga peminat SMK memiliki jumlah yang cukup banyak di beberapa daerah diseluruh Indonesia. Hingga awal tahun 2015, jumlah SMK di Indonesia mencapai angka lebih sekolah, dengan jumlah siswa 4,33 juta. Dengan populasi tersebut, artinya dari seluruh SMK tersebut memberikan layanan pendidikan kepada 143 ribu rombongan belajar atau 11,27 rombel per SMK dengan jumlah rata-rata tiga rombel per tingkat dengan total paket keahlian yang dibuka di SMK mencapai paket. Atau rata-rata tiga paket keahlian per SMK Ismainar, 2015. Berdasar data tahun 2018, jumlah SMK di Indonesia mengalami peningkatan mencapai angka Ini terdiri dari SMK swasta dan negeri. Sementara jumlah siswa mencapai lebih dari lima juta pelajar. Dengan rincian juta siswa SMK negeri, dan 2,8 juta siswa SMK swasta. Terkini 403 ERROR Request blocked. We can't connect to the server for this app or website at this time. There might be too much traffic or a configuration error. Try again later, or contact the app or website owner. If you provide content to customers through CloudFront, you can find steps to troubleshoot and help prevent this error by reviewing the CloudFront documentation. Generated by cloudfront CloudFront Request ID jVAS0Bxwu9XXH0hPIa64Z5FE7rb4Ht3E3Z6HZU046Y2CRSkgrVappg== – Cawapres Sandiaga Uno mewacanakan penghapusan ujian nasional UN jika terpilih nanti. Selain itu, Sandiaga akan mengusahakan agar para lulusannya tidak hanya cerdas, tapi juga bisa langsung bekerja. Sandiaga Uno juga menyinggung tentang link and match serta memastikan peserta didik memiliki kesempatan bukan hanya mendapatkan pendidikan berkualitas, tapi setelah mereka lulus dapat kesempatan kerja. Kata Sandi dalam Debat cawapres di Hotel Sultan, Jakarta, Minggu 17/3/2019. Nah Kira-kira Apa Itu Link and Match’? Link and match adalah penggalian kompetensi yang dibutuhkan pasar kerja ke depan. Kurikulum dan sistem pendidikan terutama pendidikan tinggi di Indonesia sudah saatnya sesuai dengan kebutuhan kerja link and match. Pasalnya, sampai saat ini lulusan pendidikan tinggi belum menjadi jaminan bisa memasuki pasar kerja dan dunia industri. Pada hakikatnya konsep link and match dapat digunakan sebagai media untuk meningkatkan relevansi pendidikan tinggi dengan kebutuhan tenaga kerja. Perguruan Tinggi perlu melakukan kerjasama sinergis dengan dunia kerja profesional agar relevansi pendidikan tinggi dapat ditingkatkan dari waktu ke waktu tentunya dengan prinsip kerja dimana perguruan tinggi harus mampu memberikan keuntungan juga bagi dunia usaha model manajemen win-win, jika akan melakukan program link and match. Seperti kita tahu, hampir setiap tahun terjadi peningkatan pengangguran lulusan pendidikan tinggi. Pasalnya, lulusan perguruan tinggi belum didukung dengan kemampuan atau kompetensi untuk masuk ke pasar kerja. Oleh karena itu, sebagai pihak kampus, langkah kongkrit yang dapat dilakukan oleh lembaga pendidikan dan pelatihan adalah menyesuaikan program pendidikan dan pelatihan dengan kebutuhan pasar. Melalui kerjasama fungsional link and match dengan dunia kerja profesional, perguruan tinggi secara konseptual akan memiliki peluang yang cukup besar untuk melahirkan lulusannya menjadi calon-calon tenaga kerja yang memiliki profesionalisme yang tinggi. Karena di dunia kerja itulah para mahasiswa akan memperoleh pengalaman baru lebih jauh dan aktual dari sekedar pengalaman yang dideskripsikan pada kurikulum suatu perguruan tinggi. Ingin kampus anda administrasi akademik beres, pelaporan Feeder beres & akreditasi sukses, yuk klik Mengenal SEVIMA SEVIMA merupakan perusahaan Edutech education technology yang telah berkomitmen selama 18 tahun dalam menyelesaikan kendala kerumitan administrasi akademik di pendidikan tinggi Universitas, Sekolah Tinggi, Institut, Politeknik, Akademi, dll. dengan 99% keberhasilan implementasi melalui sistem informasi siAkadCloud TAGS GOWA - Link and match antara Sekolah Menengah Kejuruan SMK / Perguruan Tinggi Vokasi PTV dengan dunia usaha dunia industri DUDI yang digaungkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Kemdikbud melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi Ditjen DIKSI tahun 2021 bukanlah merupakan program baru. Jika ditelisik lebih jauh, program ini mulai dicanangkan tahun 1989. Mengutip tulisan Eka Prihatin Disas 2018 dan Endang Soesilowati 2009, link and match kala itu merupakan salah satu kebijakan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Depdikbud, yang menekankan pada penggalian potensi dan pembekalan kompetensi lulusan pendidikan vokasi sesuai kebutuhan pasar kerja, dengan kata lain paradigma supply minded bergeser menjadi demand minded. Harapannya, jika program ini berjalan dengan baik maka dapat menekan jumlah pengangguran dari lulusan SMK/PTV. Yoan Oktaviani dalam artikel yang diterbitkan Kompas 30 Juli 2020 memaparkan historis perjalanan program link and match. Dinyatakan dalam tulisannya, dasar konsep link and match dikuatkan dengan Peraturan Pemerintah PP Nomor 29 Tahun 1990 khususnya pada Pasal 29 Ayat 2. Selanjutnya tahun 1993, Mendikbud Wardiman Djojonegoro dan Menteri Tenaga Kerja Depnaker Abdul Latief berkomitmen mempersiapkan tenaga kerja mandiri dalam program kerja bersama. Dalam hal ini, Depdikbud mempersiapkan software, dan Depnaker bertugas menyelesaikan persoalan di dunia kerja. Kemudian tahun 1994, kedua Menteri ini melakukan perjanjian kerjasama untuk program pemagangan dan sistem ganda. Tahun 2003, Kementerian Riset dan Teknologi merancang pengembangan link and macth antara SMK dan UKM dalam pelaksanaan program sistem intensif penguatan teknologi dan manajemen. Tahun 2004, model pembelajaran pelatihan berbasis produksi diharapkan dapat diaplikasikan di SMK. Periode tahun 2005-2012, Direktur pembinaan SMK Joko Sutrisno memperkuat tata kelola SMK melalui penerapan sistem manajemen mutu ISO 90012008. Tahun 2016, keluar Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2016 tentang Revitalisasi SMK dalam rangka peningkatan kualitas dan daya saing sumberdaya manusia Indonesia. Setelah itu, lima Menteri Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, Mendikbud Muhadjir Effendy, Menteri Riset-Teknologi dan Pendidikan Tinggi Mohamad Nasir, Menteri Ketenagakerjaan M Hanif Dhakiri, dan Menteri BUMN RIni M Soemarno berkomitmen dan sepakat menandatangani MoU tentang Pengembangan Pendidikan Vokasi berbasis Kompetensi yang link and match dengan DUDI. Tahun 2017, Kemenperin menyelaraskan kurikulum 35 program studi di SMK sesuai standar DUDI. Tahun 2018, Kementerian BUMN menginisiasi program magang mahasiswa bersertifikat. Tahun 2019, Mendikbud Nadiem Anwar Makarim dalam beberapa kesempatan mengatakan untuk menciptakan lulusan SMK siap kerja maka program Kemdikbud akan diselaraskan dengan DUDI. Untuk mendukung link and match tahun 2020, Kemdikbud mencanangkan beberapa program diantaranya Kampus Merdeka mahasiswa berkesempatan mengembangkan diri di luar program studinya selama tiga semester dan forum pengarah vokasi rumah vokasi sebagai media antara pendidikan vokasi dan DUDI, serta pengembangan lebih dari 400 SMK Center of Excellent CoE atau Pusat Keunggulan. CoE memuat pembelajaran mulai dari penyelarasan kurikulum bersama DUDI, yang diikuti dengan penyesuaian model pembelajaran dual based program, berbasis projek dan kewirausahaan, sistem blok, beserta sistem penilaiannya, pengembangan bahan ajar bersama, pelaksanaan praktek kerja lapang PKL di DUDI, sertifikasi kompetensi siswa oleh DUDI, pemagangan guru dan sertifikasinya, penerapan budaya kerja industri di SMK, hingga komitmen DUDI untuk merekrut lulusan SMK. Link and match Kemdikbud tahun 2021 mengusung nama link and match 8+1. Paket ini memuat 9 poin utama yaitu penyelarasan kurikulum antara SMK/PT Vokasi dengan DUDI, pembelajaran berbasis projek riil dari DUDI, jumlah dan peran guru/dosen dari DUDI ditingkatkan secara signifikan, magang/praktek kerja industri minimal 1 semester, sertifikasi kompetensi sesuai standard dan kebutuhan DUDI, guru/dosen secara rutin mendapat update teknologi dan pelatihan dari DUDI, riset terapan yang bermula dari kasus atau kebutuhan nyata di DUDI dan masyarakat, komitmen DUDI untuk merektrut lulusan SMK/PT vokasi, serta beasiswa atau ikatan dinas dari DUDI untuk siswa/mahasiswa. Dengan harapan dapat menyentuh langsung SMK/PTV di penjuru nusantara, program link and match tahun 2021 tidak hanya dilaksanakan eselon I Ditjen DIKSi, tetapi juga diembankan tugas kepada 7 balai besar vokasi termasuk Balai Pengembangan Penjaminan Mutu Pendidikan Vokasi Bidang Kelautan Perikanan Teknologi Komunikasi dan Informasi BPPMPV KPTK. Saat ini, BPPMPV KPTK tengah melakukan verifikasi data link and match antara SMK/PT Vokasi di 32 provinsi di Indonesia. Setelah pendataan selesai, bakal dilakukan analisis sejauh mana program link and match yang sudah berjalan pada SMK/PT Vokasi khususnya bidang KPTK. Dengan demikian, BPPMPV KPTK dapat menentukan model pendampingan yang tepat kepada SMK/PT Vokasi bidang KPTK, termasuk merumuskan model peningkatan kompetensi pendidik dan tenaga kependidikannya ***. Catatan Al Azhar Widyaiswara BPPMPV KPTK Pernah mendengar istilah link and match? Program ini sangat berguna untuk mendorong kualitas lulusan vokasi agar menjadi lulusan yang berkualitas dan siap kerja siap wirausaha. Untukmu yang menempuh pendidikan di vokasi, tentu sudah tidak asing dengan istilah link and match.’ Pemerintah mendukung kolaborasi antara pendidikan vokasi dengan pelaku industri. Salah satunya melalui konsep link and match 8+i. Apa itu link and match 8+i? Mari simak penjelasan lengkapnya berikut ini. Pengertian Link and Match Dalam pendidikan vokasi, link and match berarti menghubungkan dunia pendidikan vokasi dengan industri kerja. Dengan begitu, terdapat relevansi atau kesinambungan antara penempuh pendidikan vokasi dengan industri yang memerlukan tenaga kerja sesuai dengan keahlian. Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi Dirjen Vokasi Kemendikbudristek Wikan Sakarinto, mengatakan bahwa terdapat delapan aspek yang perlu dihadapi oleh dunia pendidikan vokasi Indonesia yang tekait dengan link and match dengan industri. Berbagai aspek tersebut bertujuan untuk mendorong kualitas lulusan vokasi agar selaras dengan kebutuhan industri. Lalu, apa saja aspek link and match 8+i? Berikut uraiannya. Pertama, kurikulum disusun bersama sejalan dengan memperkuat aspek softskills, hardskills, dan karakter yang sesuai dengan kebutuhan dunia kerja. Kedua, penerapan pembelajaran berbasis proyek nyata dari dunia kerja Project Based Learning/PBL untuk menyelaraskan hardskills, softskills, dan karakter yang kuat. Ketiga, meningkatkan jumlah peran guru atau instruktur dari industri maupun ahli dari dunia kerja. Sesuai imbauan Mendikbud, peningkatan perlu dilakukan secara signifikan hingga minimal mencapai 50 jam per semester/program keahlian. Keempat, penerapan praktik kerja lapangan/industri minimal satu semester. Kelima, sertifikasi kompetensi bagi lulusan dan bagi guru atau instruktur harus sesuai dengan standar dan kebutuhan industri Keenam, ditekankan untuk guru atau instruktur untuk memperbarui teknologi melalui pelatihan rutin. Ketujuh, diadakan riset terapan yang membantu dan mendukung teaching factory berdasarkan kebutuhan atau kasus tertentu Kedelapan, komitmen penyerapan tenaga kerja lulusan oleh dunia kerja. Untuk huruf “i” mencakup berbagai peluang kerja sama yang bisa dilaksanakan dengan dunia kerja. Syarat Terwujudnya Link and Match Berikut beberapa syarat agar link and match bisa terwujud Lembaga pendidikan dan dunia industri diharapkan membuat kurikulum bersama. Terdapat sinkronisasi kurikulum yang dilakukan secara berkala. Dapat menjadikan materi yang diajarkan pada siswa vokasi dapat match dengan kebutuhan industri di lapangan. Selanjutnya, pihak industri harus memberikan guru atau dosen tamu dari industri yang memiliki tugas untuk memberikan pengajaran nyata pada siswa/mahasiswa pendidikan vokasi. Pihak industri dan pihak pendidikan vokasi merancang bersama mengenai pemberian magang kepada siswa SMK dan mahasiswa vokasi Adanya sertifikasi kompetensi. Hal ini menjadi bentuk nyata dari pengujian level pengetahuan dan keterampilan lulusan vokasi Komitmen dari pihak industri untuk menyerap lulusan sekolah vokasi Link and Match Bagaikan Hubungan Kekasih Wikan Sakarinto selaku Dirjen Vokasi mengibaratkan bahwa link and match bagaikan hubungan kekasih. Chemistry antara pendidikan vokasi dan industri harus terus dibangun hingga “menikah”. Itu artinya, sejak awal, antara kedua pihak perlu saling mengenal dan memberi bekal. Dengan begitu, keduanya bisa menyambut tujuan yang menguntungkan kedua belah pihak. Manfaat Link and Match untuk Menyerap Tenaga Kerja Program link and match ini juga memiliki banyak manfaat lho! Berikut di antaranya Keterampilan Tenaga Kerja Sesuai dengan Job Desk Dengan adanya program link and match, tenaga kerja handal dapat dipersiapkan di bidang tertentu secara spesifik. Itu artinya, berbagai kemampuan yang akan dilatih akan disesuaikan dengan job desk dari pekerjaan atau posisi tertentu di sebuah perusahaan atau lembaga kerja. Jadi, kamu tidak akan menerima keterampilan yang abu-abu’ karena skill yang lebih spesifik sudah diajarkan agar kamu bisa menguasainya dengan baik. Lebih Cepat Memenuhi Kebutuhan Industri Program link and match juga diharapkan bisa membuat lulusan pendidikan vokasi dapat lebih cepat menjawab kebutuhan industri. Penyerapan tenaga kerja menjadi lebih cepat. Di sisi lain, industri juga bakal diuntungkan karena dapat memperoleh tenaga kerja yang lebih kompeten, teknikal, dan lebih mumpuni dalam waktu yang relatif cepat. Membekali dengan Pengalaman yang Mumpuni Mengingat di pendidikan vokasi porsi praktik lebih banyak daripada teori, maka kamu bisa mendapatkan pengalaman yang lebih mumpuni. Sehingga, lebih cukup untuk melamar pekerjaan. Apalagi, dengan pengalaman magang dan kelas industri, pasti sangat berguna untuk upgrade CV dan diterima bekerja dengan lebih mudah. Menguasai Hard Skills dan Soft Skills Dengan terjun secara langsung di lapangan saat magang dan kelas industri, para lulusan vokasi tidak hanya dibekali dengan hard skill yang cocok dengan job desc. Namun, juga dibekali dengan soft skill yang sangat berguna untuk karir. Baca Juga Kunjungan Industri SMK Cipta Karya Prembun, Kebumen ke Penutup Itu dia penjelasan lengkap mengenai link and match yang perlu kamu tahu. Dengan program ini, lulusan vokasi dicetak menjadi lulusan-lulusan kompeten dengan berbagai keterampilan dan kemampuan yang sesuai dengan standar industri. Link and match ini juga dilaksanakan oleh Gamelab Indonesia dalam program Kelas Industri dan PKL. Dengan begitu, kamu bisa mengoptimasi skill digital-mu agar sesuai dengan standar industri bersama Gamelab. Jadi, setelah lulus, kamu bisa langsung siap kerja dan siap wirausaha. Yuk optimasi skill digital-mu bersama Gamelab Indonesia sekarang juga! Referensi

link and match smk dengan dunia kerja